loading...

Heboh!! Setelah Bendara Palu Arit di Kafe, Beredar Foto Halte Palu Arit PKI di Solo



CPN-NEWS,- Setelah heboh tirai di sebuah kafe di Jakarta Selatan yang memakai kain berwarna merah dengan gambar palu arit, sebuah gambar halte palu arit beredar.

Dalam gambar tersebut, tampak sebuah halte bus yang memiliki desain palu arit lengkap warna merah menyala. Sontak, gambar tersebut disebar ulang oleh warganet.

loading...

Seperti yang diunggah oleh seorang warganet dengan membubuhkan sedikit penjelasan bahwa halte tersebut ada di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.

“Waspada.. Neo komunis sudah secara terbuka menampakan jati dirinya.. Di wilayah Sukoharjo sebuah halte di upgrade dgn logo identik dgn partai terlarang..!!”

“Siaga satu untuk yang berjiwa pancasilais. kira-kira ini bagian dari tren anak muda masa kini ga ya.????? …sambil tepok jidat..miriiiss!#”, demikian tulis warganet.

Bahkan, unggahan tersebut lantas diunggah ulang oleh akun twitter @MANISPOLOS yang turut menyeret Presiden Jokowi.

loading...

“Siapa sebenarnya @jokowi ini …?? Halte di Sukoharjo “PALU-ARIT,” tulisnya.

“Lapor @Puspen_TNI @DivHumasPolri @edo751945 @NTMCLantasPolri @DPR_RI,” lanjutnya.

Seperti diketahui, sebelumnya sebuah kain tirai yang mirip bendera dan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) disita dari sebuah kafe di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, disita.

Kain berwarna merah itu lantas langsung disita dan diturunkan oleh Babinsa Kodim Jakarta Selatan pada Kamis (28/9) kemarin.


Dikonfirmasi, Dandim 0504 Jakarta Selatan, Letkol Infantri Ade Rony Wijaya mengatakan, awalnya pihaknya menerima aduan dari masyarakat soal pemasangan logo PKI yang meresahkan.

Babinsa setempat yakni Serma Agus SP dan Sertu Lukman, bersama Satpol PP, Ketua RT dan anggota karang taruna kemudian mendatangi tempat yang dimaksud yakni Garasi 66.

“Setelah kami periksa, benar bahwa bendera berwarna merah itu dipasang sebagai tirai jendela ruang kerja pemilik kafe bernama Burdani,” kata Letkol Inf Ade Rony Wijaya saat dikonfirmasi, Jumat (29/9).

Ade menyatakan, saat ini, pemilik kafe bernama Burdani itu tengah dicecar perihal pemasangan bendera itu.

Namun, dalam keteranganya, Burdani mengaku tidak ada maksud apa-apa.

Akan tetapi, sang pemilik kafe mangaku kerap berjalan-jalan ke negara lain di dunia.

“Dari keterangannya, tidak ada tujuan tertentu. Maka bendera itu yang dianggap bendera Republik Cina,” kata Ade.

Lanjut Ade, saat ini pihaknya telah mencopot bendera itu dan kini disimpan di Mapolsek Cilandak.

“Sudah kami copot bendera tersebut. Bendera dengan dasar merah dan logo (palu arit) kecil di ujung kiri,” tutupnya.

Posting Komentar

0 Komentar